Dewi persik bermasalah dengan payu daranya. Setelah terlibat dengan cakar-cakaran ala selebritis dengan Julia Perez, dia menghebohkan kembali dunia keartisan dengan foto panas yang tersebar di internet. Dia berfoto Topless, bagian dadanya hanya menggunakan sensor rambut. Ini adalah pernyataan resmi dari Dewi Persik, dilansir oleh Vivanews.com 25 November.
"Iya itu foto saya. Foto lama saya Mas. Aku lupa tahun dan bulannya,"
Oh, jadi itu foto lama. FPI nampak sudah kegerahan dan akan segera melaporkan Dewi Persik ke meja hijau karena perbuatannya mempertontonkan Aurat. Dilaporkan Tribun News FPI cabang Jakarta akan segera memproses Depe senin 28 november.
Berbeda dengan kasus Ariel, Dewi Persik nampaknya sangat percaya diri. Mengakui secara blak-blakan. “Itu emang foto saya, tadinya cuma buat iseng-iseng aja. Saya malah nggak tahu bisa sampai tersebar seperti itu,” ucap Depe yang dilansir Rakyat Merdeka (Grup JPNN), Sabtu (27/11). "Memang foto itu buat aku pribadi, kalau memang sudah tersebar, saya minta maaf buat yang melihatnya,"
“Waktu itu emang lagi bikin video klip di kantor RCM, memang sebelum-sebelumnya saya suka foto seperti itu,” ujar DP dilansir dalam JPN.com. Well, beberapa orang juga suka.
Dewi Persik langsung mengakui, dan malah tidak mau ambil pusing. Untungnya DP telah mengurangi tugas Roy Suryo, Hehehe. FPI malah yang pusing dan polisi mungkin berharap mereka tidak lagi tambah kerjaan. Kasus selebriti ini seringkali menimbulkan ketidakadilan. Bukankah [ara bintang foto porno Indonesia banyak, tapi kenapa hanya selebritis tertentu yang dipermasalahkan. Bukankah hukum itu sama untuk semua?
Sebenarnya kejelasan apa yang porno dan tidak memang tidak jelas di hukum Indonesia. Di luar negeri, ukurannya jelas “apakah dia mempertontonkan alat kelamin dan rambut bagian bawah. (Walaupun akhirnya bisa jadi seperti di jepang, mereka menolak pornografi dengan istilah ini, sehingga mereka membuat 'Hentai' dengan menyensor bagian “itu”. What The Point Japan!!). Sebenarnya, apa yang porno dan tidak susah didefinisikan secara pasti.
Kehidupan pada masa modern tidak lagi sederhana. Walaupun beberapa orang berharap kita bisa kembali ke moralitas pada masa pedesaan, kita tidak bisa lagi kembali ke masa lalu. Sekarang zaman sudah berubah, informasi telah mendunia. Manusia tidak bisa diam menutup mata.
Apakah keberanian DP membawa kepada kebaikan atau keburukan dalam kasusnya?. Entah! Tapi rasanya ini menggambarkan salah satu pola pikir di Indonesia. Pola pikir yang lebih bebas semakin lepas dari kungkungan nilai-nilai tradisional. Bukan karena ini diusahakan atau semacamnya, namun karena arus dunia yang terus berjalan. Kita tidak lagi dan tidak bisa lagi menjadi komunitas terpencil.
Ada orang-orang seperti FPI yang mencoba mengusung kembali nilai lama, tapi mereka seperti melawan arus sungai yang besar. Akhirnya menggunakan kekerasan sebagai alat, karena tidak mampu lagi membendung dan memahami perubahan. Kekerasan yang kemudian bisa jadi mengakibatkan kejahatan yang tak kalah hebat dengan arus perubahan itu.
Orang-orang lain ada yang lebih suka menutup mata, menganggap semuanya tidak terjadi. Kupikir ini adalah sebagian besar orang Indonesia, masih banyak masalah yang lebih penting daripada mengurusi payudara DP yang bahkan tidak terlihat sepenuhnya itu. Dunia akan baik-baik saja dan payudara Depe juga masih utuh. Masih harus memikirkan makan anak-istrinya atau mobil barunya yang rusak. Sekali dua kali memberikan keprihatinannya terhadap kasus sosial yang terjadi. Sekali dua kali mencari gambar Dewi Persik di Google.
Dunia telah berubah. Kita sudah berada di arus itu dan kita harus menghadapinya. Bukan dengan menutup mata dan mengalir secara buta, atau bersikap sangat naif terhadap dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar